Pembuatan Biopori: Langkah Nyata Cegah Banjir
Banjir termasuk salah satu masalah serius yang harus segera ditangani. Pasalnya, banjir kerap terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Sebenarnya, mengurangi dampak banjir bisa dilakukan mulai dari diri sendiri. Salah satu Upaya yang bisa Anda lakukan di rumah adalah pembuatan biopori di sekitar rumah. Oleh karena itu, Anda harus tahu cara membuatnya. Di sini, kami akan menjelaskannya. Jadi, Simak baik-baik ya!
Resiko Banjir di Berbagai Wilayah Indonesia
Sederhananya, banjir adalah genangan air pada suatu wilayah atau pemukiman warga. Banjir termasuk bencana karena memberikan dampak kerugian lingkungan, material, dan finansial. Umumnya, banjir terjadi akibat letak wilayah itu sendiri. Misalnya adalah pada dataran rendah atau dekat dengan sungai. Selain itu, banjir juga kerap terjadi karena pencemaran sungai sehingga saluran tidak lancar dan volume sungai yang meninggi mulai keluar ke dataran. Faktor lain yang menyebabkan banjir adalah kekurangan tempat penyerapan air.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa ada 275 kasus banjir di Indonesia terjadi dari 1 Januari sampai 20 Februari 2021. Tentu saja, angka ini sangat besar, bahkan menjadikannya bencana paling kerap terjadi di Indonesia. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta menyebutkan bahwa ada kurang lebih lima korban jiwa yang disebabkan banjir selama tahun 2021.
Pembuatan Biopori untuk Mencegah Banjir
Indonesia memang menjadi negara dengan resiko banjir yang cukup tinggi. Sebenarnya, ada banyak solusi yang dapat dilakukan. Namun, pembuatan biopori dinilai masih paling efektif. Sebenarnya, apa itu biopori?
Lubang biopori (biopore infiltration hole) adalah terowongan kecil yang digali dalam tanah. Umumnya, lubang ini berkedalaman 100 cm (1 meter) dengan diameter kurang lebih 10 cm serta bisa dibuat di sekitar rumah sendiri.
Sebenarnya, ada banyak manfaat biopori. Salah satunya, kitab isa membuang sampah organik ke lubang tersebut. Misalnya adalah buah-buahan dan sayur-sayuran. Nantinya, hal ini dapat mengubah sisa makanan jadi pupuk kompos. Tentu saja, biopori sampah organik ini sangat berguna untuk mengurangi sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). Selain itu, secara tidak langsung hal ini jiga dapat mengurangi atau meminimalisir resiko banjr.
Tak cukup sampai di sini, membuat lubang biopori sangat efektif dalam mencegah banjir dan mengurangi genangan air yang ada di tanah setelah hujan. Lebih dari itu, lubang biopori juga memudahkan air hujan untuk bisa masuk ke tanah lebih cepat.
Anda bisa membayangkan apa jadinya kalau kita membuat lubang biopori di sekitar rumah kita masing-masing? Tentu saja, pencegahan banjir akan jauh lebih optimal. Artinya, kita semua harus bahu-membahu mengatasi masalah banjir, mulai dari diri kita sendiri, di rumah kita masing-masing.
Demikian penjelasan tentang pembuatan biopori yang salah satu manfaat terbesarnya untuk mencegah banjir. Sebagai informasi, Nestle Indonesia juga turut serta berkomitmen menjaga lingkungan melalui Packaging & Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment, program BERSIH, dll.